SIKLOPEDI BERKAT- Budaya peran penting dalam membentuk harmonisasi masyarakat perbatasan melalui keunikan dan kekhasan masyarakat perbatasan, sebagai penghubung antara masyarakat perbatasan dengan masyarakat di wilayah sekitarnya. Budaya menjadi sumber kebanggaan dan identitas kolektif, serta mempengaruhi cara pandang dan pemikiran masyarakat perbatasan Indonesia-Malaysia.
Tim peneliti dari IKIP PGRI Pontianak, Dr.Idham Azwar,M.Pd, Yuliananingsih. M.SH, M.Pd, Fety Novianty, M.Pd mengungkapkan bahwa harmonisasi budaya masyarakat perbatasan merupakan proses untuk mengatasi perbedaan budaya di wilayah perbatasan dan memperkuat persatuan serta kerjasama antara masyarakat di wilayah tersebut.
Baca Juga : Polres Sambas dan Mahasiswa Gelar Sosialisasi NAPZA di SMP Negeri 4 Sambas
Perbatasan merupakan garis yang memisahkan dua wilayah atau negara yang berbeda. Setiap negara memiliki perbatasan yang menandakan batas wilayahnya. Perbatasan memiliki fungsi yang penting dalam menjaga kedaulatan suatu negara dan juga sebagai sarana pengaturan lalu lintas manusia, barang, dan jasa antar negara.
Perbatasan dapat dibentuk oleh berbagai faktor seperti sungai, pegunungan, atau garis buatan manusia seperti tembok atau pagar. Seiring perkembangan zaman, perbatasan juga menjadi semakin penting dalam hal keamanan dan perlindungan dari berbagai ancaman seperti terorisme, perdagangan ilegal, dan perpindahan penduduk yang tidak sah.
Namun, perbatasan juga dapat menjadi sumber konflik dan ketegangan antara negara yang berbatasan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai perbedaan seperti agama, budaya, politik, dan ekonomi antara negara yang berbatasan.
Oleh karena itu, penting bagi negara untuk menjaga hubungan baik yang harmonis dengan negara tetangga dan berupaya mengatasi perbedaan-perbedaan yang ada.
Hal ini penting dilakukan untuk membangun hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan antara masyarakat di kedua sisi perbatasan. Budaya dapat membentuk identitas masyarakat perbatasan melalui beberapa cara.
