Model pembelajaran yang saya pilih adalah model pembelajaran berbasis masalah/problem based learning (PBL). Secara pengalaman, model PBL belum pernah saya terapkan di sekolah, dikarenakan keterbatasan informasi, pengalaman dan kemampuan penguasaan IT. Dari pengalaman PPG inilah, saya berusaha untuk menerapkannya di sekolah. Dikarenakan mendapatkan bimbingan dari Dosen, guru pamong, kepala sekolah, rekan sejawat dan lainnya.
Salah satu penerapan PBL ini sangat berkesan adalah pemanfaatan media pendukung dalam pembelajaran. Sehingga guru sangat terbantu dan peserta didik juga merasa tertarik dengan apa yang disajikan oleh guru. Beberapa media pendukung yang digunakan antara lain, LCD proyektor, Powerpoint, Gambar, Video, dan LKPD.
Baca Juga : Seminar Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Memperkuat Toleransi di MAN IC Sambas
Melalui powerpoint, Gambar, dan Video, peserta didik disuguhkan tentang materi, informasi, dan masalah yang akan disampaikan serta masalah yang akan diselesaikan. Melalui media yang dikemas secara menarik, peserta didik akan lebih fokus dan antusias.
Melalui LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik), peserta didik secara berkelompok ditantang untuk berdiskusi dan bekerjasama dalam menyelesaikan masalah yang muncul dalam LKPD tersebut. Peserta didik ditantang untuk menentukan masalah dan menemukan solusi dari masalah tanpa harus selalu menunggu jawaban dari guru. Peserta didik juga ditantang untuk menyampaikan hasil kerja kelompoknya dengan cara tampil membacakan hasil kerja kelompoknya didepan kelas.
Menjadi sebuah pengalaman yang berharga mengikuti PPG Dalam Jabatan Angkatan ke 2 Kategori 1 Tahun 2023. Dari segala rangkaian proses, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat untuk saya kedepannya. Dan semoga menjadi penyemangat untuk terus meningkatkan kemampuan dan profesionalitas dalam mengajar khususnya di tingkat sekolah dasar.***
