SIKLOPEDI BERKAT- Kerjasamam antara Turki dan Qatar sudah lama tertanam dan terus tumbuh, Termasuk dalam pegelaran Piala Dunia 2022 ini. Dalam Piala Dunia 2022 di Qatar ini, kesebelasan Turki memang tidak berpartisipasi, namun ada tim Turki lain yang hadir dan memberikan kontribusinya kepada Piala Dunia Qatar kali ini.
Apa saja bentuk kerjasama Turki dan Qatar ini? simak informasi berikut.
Baca Juga : Turki Bantu Qatar Pengamanan Perhelatan Piala Dunia 2022
Sektor bisnis
Setidaknya ada 767 perusahaan Turki di Qatar yang beroperasi di beragam sektor vital (The Peninsula Qatar, Oktober 2022). Perusahaan-perusahaan Turki ikut andil membangun Doha Metro (Gulf Times, September 2022). Jelang pembukaan Piala Dunia, chef populer asal Turki, CZN Burak, membuka restoran di Doha, sebagaimana dilansir dari laman Hidayatullah.
Qatar sejak awal memperioritaskan perusahaan-perusahaan Turki berinvestasi menjelang Piala Dunia. “Kami memberikan insentif kepada perusahaan Turki dan juga mempertimbangkan untuk menambah yang baru,” kata Menteri Ekonomi dan Perdagangan Qatar Sheikh Ahmed Bin Jassim al-Thani saat membubuhkan kerja sama kedua negara awal November 2022.
Sekitar 112 perusahaan dari berbagai sektor — seperti konstruksi, furnitur, permesinan, logistik, teknologi informasi, makanan, dan pariwisata kesehatan – bahkan sempat menghadiri Expo Turki yang diselenggarakan Qatar, bersama dengan Asosiasi Pengusaha dan Industri Independen Turki (MUSIAD ).
Pada hari pertama acara, lebih dari 600 pertemuan bisnis-ke-bisnis diadakan. Perusahaan Turki dan Qatar menandatangani perjanjian bisnis senilai $60 juta.
Diplomasi
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menyaksikan langsung pertandingan pembukaan Piala Dunia, bersama dengan para pemimpin dunia lainnya. Erdogan hadir dalam pertandingan antra Qatar melawan Ekuador di Grup A, di Stadion Al Bayt di kota Al Khor, Qatar.
Sebelumnya, Erdogan menghadiri resepsi yang disediakan oleh Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.
Dikutip Qatar News Agency (QNA), Duta Besar Republik Turki untuk Negara Qatar Dr. Mustafa Goksu, memuji pesan-pesan pidato Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani pada upacara pembukaan FIFA Piala Dunia Qatar 2022 di Stadion Al Bayt, bila kehadiran Erdogan sebagai bentuk dukungan Turki.
“Yang Mulia menambahkan Qatar telah mempesona dunia dan memenuhi janjinya untuk menyajikan versi terbaik dalam sejarah Piala Dunia, dan menghadirkan model terhormat dalam menyelenggarakan turnamen internasional dan menegaskan kemampuan dunia Islam untuk menyelenggarakan turnamen besar tersebut.”
“Yang Mulia juga mencatat bahwa kehadiran Yang Mulia Presiden Republik Turki Recep Tayyip Erdogan, pada upacara pembukaan dengan delegasi besar menteri dan pejabat Turki merupakan pesan dukungan yang tulus untuk Negara Qatar yang bersahabat dan ramah pada hari bersejarah ini,” tambahnya.
“Yang Mulia menambahkan bahwa Turki masih bersama Qatar dalam menyelenggarakan acara ini dengan segala kemampuannya, dan akan tetap bersama Qatar hingga akhir Piala Dunia,” ujar Mustafa Goksu.
Baca Juga : Cara Penaklukan Yang Tidak Biasa Pasukan Ottoman, Termasuk Beberapa Kawasan di Eropa
Media
Media Turki, TRT, adalah satu di antara media yang terdepan dalam mengabarkan Piala Dunia Qatar 2022. Ada tayangan testimoni fans yang mendapat banyak cerita miring sebelum ke Qatar.
Namun terbantahkan setelah berinteraksi langsung dengan warga dan mengunjungi masjid. Bahkan kefikiran untuk menjadi Muslim. Ada social experiment oleh reporter TRT yang sengaja meninggalkan uang di tempat umum lalu mewawancarai pengunjung perempuan perihal pendapat mereka tentang keamanan Qatar.
Setelah 1 jam kembali dan uang tersebut masih utuh. Mengkonfirmasi hasil wawancaranya bahwa Qatar memang terbukti aman. Menurut Numbeo Crime Index, dari 142 negara yang disurvei pada tahun 2022, Qatar menempati peringkat pertama dalam hal keamanan.
TRT juga mengangkat sisi elegan dan bersejarah Piala Dunia 2022 yakni kesuksesan tim Maroko. Masuk di dalamnya foto-foto sujud syukur, bendera Palestina, dan tarian Boufal bersama sang ibu. Media Turki aktif melakukan liputan promosi destinasi wisata budaya Qatar, Katara.
Keamanan
Sejak bulan Oktober, Satuan tugas gabungan Angkatan Darat dan Angkatan Laut Turki telah tiba untuk mengamankan Piala Dunia yang berlangsung di negara itu dari 20 November hingga 18 Desember. Satuan tugas terdiri dari pasukan elit, termasuk pasukan komando dari Pertahanan Bawah Air dan Komando Penyerangan. Pasukan akan bertanggung jawab atas perlindungan stadion, hotel, dan delegasi nasional.
Selain tentara, kapal perang Angkatan Laut Turki akan membantu mengamankan pantai Qatar. Lebih dari 3.000 polisi Turki, termasuk polisi anti huru hara, unit penjinak bom, dan tim operasi khusus sebelumnya tiba di Qatar untuk mengamankan selama turnamen dunia.
Negara Teluk kecil itu tidak memiliki personel keamanan karena bersiap untuk Piala Dunia 2022, yang diperkirakan akan menarik setidaknya 1,2 juta pengunjung. Oleh karena itu, Doha meminta sekutu regional terdekatnya, Ankara, untuk membantu mengamankan acara tersebut.
“Operasi Perisai Piala Dunia bertujuan untuk mengambil tindakan yang diperlukan terhadap berbagai ancaman, terutama terorisme, yang dapat memengaruhi keamanan organisasi untuk keberhasilan dan keamanan penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2022,” tulis Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan awal bulan ini kepada parlemen, yang menyetujui penempatan pasukan Turki di Qatar pada 7 Oktober 2022.
Meskipun tidak ada perjanjian militer sebelumnya antara kedua negara yang dirujuk oleh pemerintah dalam mosi tersebut yang menyebutkan pasukan militer yang bertugas selama turnamen Piala Dunia. Pemerintah mengklaim bahwa mosi tersebut sejalan dengan persyaratan protokol berjudul “Letter of Intent on Cooperation in Mega Event Implementation” mulai 2019, yang hanya mengatur penugasan aparat kepolisian, yang siap mengintervensi jika terjadi demonstrasi atau tawuran antar hooligan. Dengan kata lain, Turki mengirim tentara berdasarkan kesepakatan yang hanya melibatkan polisi.
Parlemen Turki menyetujui pengiriman pasukan dukungan selama Piala Dunia FIFA ini. “Semua biaya personel yang dikerahkan… akan ditanggung oleh negara Qatar,” kutip sumber Turki kepada Gulf News.
Kajian strategis
Lembata think tank Turki, SETA, merilis dua opini perihal Piala Dunia Qatar 2022. Pertama, opini berjudul “World Cup in Qatar: Sports Diplomacy as a Soft Power Instrument” (Piala Dunia di Qatar: Diplomasi Olahraga sebagai Instrumen Kekuasaan Lunak). Kedua, “World Cup 2022: Massive hypocrisy of the West toward Qatar” (Piala Dunia 2022: Kemunafikan Masif Barat terhadap Qatar).***